Salah satu upacara di Bali dalam menandakan seorang Remaja sudah dewasa adalah Upacara Metatah atau Mesangih.
Upacara apa sie ini?
Metatah atau Mesangih adalah upacara pemotongan gigi. sebenarnya sie tidak dipotong gitu, tetapi di kikir. dimana 6 gigi di kikir atau diratakan termasuk gigi taring. Tradisi ini sudah mendarah daging di Bali, semua remaja Bali pasti akan mengalami upacara ini. Biasanya sie dilakukan untuk Remaja yang sudah berumur 16 tahun keatas.Upacara ini adalah salah satu upacara Manusa Yadnya. dimana bertujuan untuk menghilangkan Sad Ripu ( 6 musuh dalam diri manusia) yaitu:
1.Kama (nafsu/keinginan)
2.Loba (rakus)
3.Krodha (marah)
4.Mada (kemabukan)
5.Moha (kebingungan)
6.Matsarya (iri hati)
6 Musuh ini dipercaya akan dapat menjerumuskan manusia ke dalam lubang ke Tidak sempurnaan. Makanya 6 musuh ini perlu dihilangkan ^_^. Dari segi Upacara, ini lah cara menghilangkannya. Tapi berupa simbol sie kalo mau hilang sebenarnya, itu di Manusianya sendiri... Konon, Upacara ini adalah salah satu upacara yang merupakan utang dari Orang Tua ke Anaknya. Orang Tua harus melakukan upacara ini kepada anak remajanya.
Cara metatah bukanlah dengan cara dipotong bener-bener (gila aja gigi dipotong, gimana cara makannya?) he he he...tetapi tepatnya diratakan atau dikikir. Yang melakukan pengikiran ini adalah seorang Sanging yang dimana biasanya Brahmana. Kalo di Rumah saya yang boleh melakukannya adalah Siwa keluarga(Keluarga Brahmana yang dimana dijadikan tempat untuk mencari air suci oleh keluarga).
Upacara ini selalu dilaksanakan di Bale Adat, setiap rumah di Bali pasti memiliki Bale Adat, sebuah tempat untuk melakukan semua upacara Manusa Yadnya.
Upacara dimulai dari seorang Mangku(pendeta) memulai dengan mantra-mantra. setelah itu Yang mau ditatah akan disuruh untuk mebeokaon(pembersihan). Setelah mebeokaon dah selesai, Yang mau ditatah akan disuruh untuk sembahyang ke leluhur dan roh yang reinkarnasi ke dirinya, untuk memberitahukan dia akan melaksanakan upacara metatah dan memohon agar upacaranya berjalan lancar. Setelah itu, anak yang Ditatah diberi sebuah kelungah kelapa gading(anak buah kelapa kecil yang berwarna orange) yang akan dipakai nanti. dia disuruh dipegang dan anak itu dipingit di kamarnya sampai nanti Sanging datang kerumah untuk melanjutkan upacara
Sebelum di tatah, Sanging akan melafalkan mantra dulu. Saat sebelum di tatah dan sesudah di tatah, gigi akan di sentuhkan dengan cincin yang berwarna Merah Delima sebagai lambang proteksi. Saat di tatah, pasti ada air liur dan kadang sih darah. nah loo... air liur itu atau darahnya akan ditampung di kelungah kelapa gading(anak buah kelapa kecil yang berwarna orange), dan itu dipegang oleh ibu si anak yang di tatah. Nanti, si anak yang ditatah akan diberi cermin untuk melihat giginya udah rata belum ato ada yang panjangan satu. kalo udah ga perlu ditatah lagi kalo belum akan di tatah lagi.
Setelah oke, si anak akan dikasi beberapa benda untuk digigit. benda itu melambangkan sad rasa (6 rasa). itu buat menandakan, si anak udah siap merasakan semua rasa di dunia. sudah dewasa, setelah itu selesai, si anak akan dikasi sekumpulan pis bolong(uang berlubang, mirip uang cina jaman dulu), itu buat di pegang saja.
Seusai itu, dilakukan persembahyangan lagi mengucapkan terima kasih, upacara metatah selesai dan sukses dilakukan. kenapa sih perlu sembahyang minta kelancaran dan setelah itu bersyukur?? gini kadang, ajang metatah ini dipakai untuk menyerang dengan ilmu hitam. jadi kalo ada orang yang iri ama keluarganya, dia akan memanfaatkan upacara ini. makanya perlu untuk meminta perlindungan.
Upacara terakhir adalah Melukat, atau pembersihan. nah setelah kita ditatah. kita akan membersihkan diri untuk mengembalikan kemurnian kita. Pakaiannya pun diganti jadi pakaian yang putih semua he he.... saat melukat ini, kita akan dipakaikan benang putih panjang yang dimana diujungnya di isi pis bolong. dan juga kain kuning. setelah itu kita akan dikasi semua rasa didunia. adanya sih 6 rasa itu. kita disuruh nyicip manis, trus minum tabuh(arak) DLL. (sori ga detail lupa apa lagi yang dicicip). setelah acara nyicip mennyicip selesai, kita diminta untuk menginjak segepok pis bolong(uang berluban) dan pisau belati. tapi ga usah keras2, cuma simbolis doang. setelah itu kita natab(gerakan tangan ke arah dada dan keluar).
Selesai upacara itu, kita kan disuruh untuk membersihkan muka dan tangan kita dari air suci yang dibentuk seperti pancoran. setelah kita membersihkan diri, kita diberikan sisir dan kaca untuk mencermin dan dandan lah. ^_^, terakhir kita disuruh natab lagi , setelah itu sembahyang semoga kita bisa menjalani hidup baru kita dengan selamat dan selalu terhindar dari Sad Ripu.
Yah.. begitulah upacara Metatah di Bali. tepatnya di Desa saya. waktu itu pas adik sepupu saya metatah, saya sisipin foto-fotonya. Upacara metatah ini perlu biaya besar loh. makanya, biasanya dilakukan masal atau digabungkan dengan upacara lain seperti pernikahan, ngaben, atau upacara besar Pura.
Yang bikin saya kaget, saya kira kalo orang bali yang meninggal sebelum diTatah, maka dia ga bakal ditatah sampai di kremasi. ternyata saya salah. Orang bali yang belum di tatah tetapi dia meninggal, sebelum dia dikremasi akan di tatah dulu mayatnya. setelah itu baru di kremasi. unikkan he he he...
so, kalo temen-temen liat gigi orang bali rata banget, berarti dia sudah di tatah kalo ga, berarti belum he he he
Upacara apa sie ini?
Metatah atau Mesangih adalah upacara pemotongan gigi. sebenarnya sie tidak dipotong gitu, tetapi di kikir. dimana 6 gigi di kikir atau diratakan termasuk gigi taring. Tradisi ini sudah mendarah daging di Bali, semua remaja Bali pasti akan mengalami upacara ini. Biasanya sie dilakukan untuk Remaja yang sudah berumur 16 tahun keatas.Upacara ini adalah salah satu upacara Manusa Yadnya. dimana bertujuan untuk menghilangkan Sad Ripu ( 6 musuh dalam diri manusia) yaitu:
1.Kama (nafsu/keinginan)
2.Loba (rakus)
3.Krodha (marah)
4.Mada (kemabukan)
5.Moha (kebingungan)
6.Matsarya (iri hati)
6 Musuh ini dipercaya akan dapat menjerumuskan manusia ke dalam lubang ke Tidak sempurnaan. Makanya 6 musuh ini perlu dihilangkan ^_^. Dari segi Upacara, ini lah cara menghilangkannya. Tapi berupa simbol sie kalo mau hilang sebenarnya, itu di Manusianya sendiri... Konon, Upacara ini adalah salah satu upacara yang merupakan utang dari Orang Tua ke Anaknya. Orang Tua harus melakukan upacara ini kepada anak remajanya.
Cara metatah bukanlah dengan cara dipotong bener-bener (gila aja gigi dipotong, gimana cara makannya?) he he he...tetapi tepatnya diratakan atau dikikir. Yang melakukan pengikiran ini adalah seorang Sanging yang dimana biasanya Brahmana. Kalo di Rumah saya yang boleh melakukannya adalah Siwa keluarga(Keluarga Brahmana yang dimana dijadikan tempat untuk mencari air suci oleh keluarga).
Upacara ini selalu dilaksanakan di Bale Adat, setiap rumah di Bali pasti memiliki Bale Adat, sebuah tempat untuk melakukan semua upacara Manusa Yadnya.
Upacara dimulai dari seorang Mangku(pendeta) memulai dengan mantra-mantra. setelah itu Yang mau ditatah akan disuruh untuk mebeokaon(pembersihan). Setelah mebeokaon dah selesai, Yang mau ditatah akan disuruh untuk sembahyang ke leluhur dan roh yang reinkarnasi ke dirinya, untuk memberitahukan dia akan melaksanakan upacara metatah dan memohon agar upacaranya berjalan lancar. Setelah itu, anak yang Ditatah diberi sebuah kelungah kelapa gading(anak buah kelapa kecil yang berwarna orange) yang akan dipakai nanti. dia disuruh dipegang dan anak itu dipingit di kamarnya sampai nanti Sanging datang kerumah untuk melanjutkan upacara
Sebelum di tatah, Sanging akan melafalkan mantra dulu. Saat sebelum di tatah dan sesudah di tatah, gigi akan di sentuhkan dengan cincin yang berwarna Merah Delima sebagai lambang proteksi. Saat di tatah, pasti ada air liur dan kadang sih darah. nah loo... air liur itu atau darahnya akan ditampung di kelungah kelapa gading(anak buah kelapa kecil yang berwarna orange), dan itu dipegang oleh ibu si anak yang di tatah. Nanti, si anak yang ditatah akan diberi cermin untuk melihat giginya udah rata belum ato ada yang panjangan satu. kalo udah ga perlu ditatah lagi kalo belum akan di tatah lagi.
Setelah oke, si anak akan dikasi beberapa benda untuk digigit. benda itu melambangkan sad rasa (6 rasa). itu buat menandakan, si anak udah siap merasakan semua rasa di dunia. sudah dewasa, setelah itu selesai, si anak akan dikasi sekumpulan pis bolong(uang berlubang, mirip uang cina jaman dulu), itu buat di pegang saja.
Seusai itu, dilakukan persembahyangan lagi mengucapkan terima kasih, upacara metatah selesai dan sukses dilakukan. kenapa sih perlu sembahyang minta kelancaran dan setelah itu bersyukur?? gini kadang, ajang metatah ini dipakai untuk menyerang dengan ilmu hitam. jadi kalo ada orang yang iri ama keluarganya, dia akan memanfaatkan upacara ini. makanya perlu untuk meminta perlindungan.
Upacara terakhir adalah Melukat, atau pembersihan. nah setelah kita ditatah. kita akan membersihkan diri untuk mengembalikan kemurnian kita. Pakaiannya pun diganti jadi pakaian yang putih semua he he.... saat melukat ini, kita akan dipakaikan benang putih panjang yang dimana diujungnya di isi pis bolong. dan juga kain kuning. setelah itu kita akan dikasi semua rasa didunia. adanya sih 6 rasa itu. kita disuruh nyicip manis, trus minum tabuh(arak) DLL. (sori ga detail lupa apa lagi yang dicicip). setelah acara nyicip mennyicip selesai, kita diminta untuk menginjak segepok pis bolong(uang berluban) dan pisau belati. tapi ga usah keras2, cuma simbolis doang. setelah itu kita natab(gerakan tangan ke arah dada dan keluar).
Selesai upacara itu, kita kan disuruh untuk membersihkan muka dan tangan kita dari air suci yang dibentuk seperti pancoran. setelah kita membersihkan diri, kita diberikan sisir dan kaca untuk mencermin dan dandan lah. ^_^, terakhir kita disuruh natab lagi , setelah itu sembahyang semoga kita bisa menjalani hidup baru kita dengan selamat dan selalu terhindar dari Sad Ripu.
Yah.. begitulah upacara Metatah di Bali. tepatnya di Desa saya. waktu itu pas adik sepupu saya metatah, saya sisipin foto-fotonya. Upacara metatah ini perlu biaya besar loh. makanya, biasanya dilakukan masal atau digabungkan dengan upacara lain seperti pernikahan, ngaben, atau upacara besar Pura.
Yang bikin saya kaget, saya kira kalo orang bali yang meninggal sebelum diTatah, maka dia ga bakal ditatah sampai di kremasi. ternyata saya salah. Orang bali yang belum di tatah tetapi dia meninggal, sebelum dia dikremasi akan di tatah dulu mayatnya. setelah itu baru di kremasi. unikkan he he he...
so, kalo temen-temen liat gigi orang bali rata banget, berarti dia sudah di tatah kalo ga, berarti belum he he he
0 komentar:
Posting Komentar